Langsung ke konten utama

Bingung Hindari Resiko Bisnis? Yuk Coba Studi Ini




Hai reader, aku balik lagi ni. Semoga kalian masih tetap sehat dan gak bosen liat pembahasan ku ini ya. Hehe.

Okeee kali ini aku masih ngebahas tentang bisnis dan bakal ngasih tau ke kalian gimana cara menganalisa kelayakan dari sebuah bisnis ni readers.

Dalam menjalankan sebuah bisnis, kita harus mampu mengatur dan paham akan segala hal mulai dari hal kecil hingga hal besar yang kedepannya sangat memengaruhi kestabilan bisnis. Terlebih lagi, bagi siapa saja yang masih dalam tahap awal memulai bisnis dan masih berkembang itu masih belum mahir dan mengetahui bisnis secara mendalam. Padahal studi kelayakan bisnis itu sangat diperlukan untuk menjalankan bisnis.

Maka dari itu kita langsung aja bahas ya. Go, go, goooooo!


STUDI KELAYAKAN BISNIS

Studi kelayakan bisnis ini adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari secara mendalam tentang bisnis dari berbagai aspek sebagai penentuan bisnis berpotensial atau tidak kedepannya. 


TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Umumnya tujuan dari studi kelayakan bisnis ini untuk menghindari resiko kegagalan dari kegiatan yang tidak menguntungkan. Namun berdasarkan seorang ahli yaitu Kasmir dan Jakfar, ada beberapa tujuan melakukan studi kelayakan bisnis yaitu:

1.  Menghindari Resiko Kerugian

Meminimalkan risiko yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi masa yang tidak dapat diprediksi, maka diperlukan melakukan analisis studi kelayakan untuk memperkecil resik.

2.   Mempermudah Perencanaan

Dengan adanya ramalan untuk masa yang akan datang, maka mempermudah perencanaan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal, waktu pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan, besarnya keuntungan serta keuntungan serta bagaimana pengawasan bila terjadi penyimpangan.

3.   Memudahkan Peleksanaan Pekerjaan

Perencanaan yang disusun dapat mempermudah penerapan nya, proses bisnis dapat dilakukan secara tersusun sehingga para karyawan dapat memiliki pedoman dan tetap fokus pada tujuan, sehingga rencana bisnis dapat tercapai sesuai dengan apa yang di rencanakan.

4.   Memudahkan Pengawasan

Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka pengawasan dalam proses bisnis akan lebih mudah. Pengawasan dilakukan, agar jalannya usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

5.   Memudahkan Pengendalian

Bila terjadi penyimpangan, akan mudah untuk memperbaikinya dan dapat langsung untuk dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan yang terjadi.


KRITERIA INVESTASI

Selanjutnya saat ingin memperluas sebuah bisnis, maka yang sangat dibutuhkan itu adalah investasi. Layak atau tidaknya investasi terhadap bisnis kita bisa di analisis dengan beberapa kriteria ni redears. Jika ditinjau dari segi keuangan, ada beberapa metode penilaian investasi. Berikut metode umum yang digunakan untuk bisnis :

A.  Payback Period

Sebuah periode atau jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Payback Period dalam bahasa Indonesia dapat disebut juga dengan Periode Pengembalian Modal. Para Investor atau Pengusaha sering menggunakan Payback Period (PP) atau Periode Pengembalian Modal ini sebagai penentu dalam mengambil keputusan Investasi yaitu keputusan yang menentukan apakah akan menginvestasikan modalnya ke suatu proyek atau tidak. Suatu proyek yang periode pengembaliannya sangat lama tentunya kurang menarik bagi sebagian besar investor. Payback Period ini dapat dihitung dengan cara membagikan nilai investasi (cost of invesment) dengan aliran kas bersih yang masuk per tahun (annual net cash flow). Berikut rumusnya :

Payback Period = Nilai Investasi / Kas Masuk Bersih

Catatan : Rumus ini mengasumsikan bahwa besarnya kas masuk bersih ini sama pada setiap periode atau tahunnya.

B.  Benefit Cost Ratio

Pada umumnya benefit cost ratio ini dimanfaatkan dalam menetukan kelayakan dari sebuah proyek yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat umum. Latar belakang adanya analisis manfaat biaya diantaranya karena sebuah undang-undang pengendalian banjir tahun 1936 di Amerika yang menyatakan sebuah proyek akan didanai, namun hanya bagi siapa saja yang melebihi biaya perkirakan. Perhitungan B/C (Benefit Cost) Ratio ini dihitung dari tingkat suku bunga. Rumus B/C Ratio dapat dihitung dengan menggunakan cara seperti berikut ini:

B/C ratio = Jumlah Pendapatan (B) / Total Biaya Produksi (TC)

Catatan : Jika B/C ratio > 1, maka usaha tersebut sebaiknya untuk dilanjutkan. Akan tetapi apabila B/C ratio  < 1, maka usaha tersebut tidak layak atau merugi.

C.  Internal Rate of Return

Internal Rate of Return (IRR) adalah metode analisa investasi dengan menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan present value (nilai sekarang) investasi saat ini dengan present value dari penerimaan arus kas dimasa yang akan datang. Saat IRR semakin tinggi dibandingkan dengan biaya modalnya, maka semakin baik usaha tersebut untuk dipilih. Sebaliknya, jika IRR lebih kecil daripada biaya modalnya, maka proyek tersebut tidak akan diambil. Jadi biaya modal maksimum yang dapat ditanggung suatu usaha adalah sebesar IRR. Metode IRR ini mungkin metode yang paling sering dilakukan. Mungkin karena mudah digunakan dan banyak yang beranggapan dan percaya bahwa perhitungan IRR adalah hitungan yang menunjukkan tingkat return yang sebenarnya. Adapun cara menghitung IRR secara manual adalah sebagai berikut :


D.  Net Presen Value

Net Present Value atau sering disingkat dengan NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang masuk dengan nilai sekarang dari arus kas yang keluar pada periode waktu tertentu. NPV atau Net Present Value ini mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek, aset ataupun investasi berdasarkan arus kas masuk yang diharapkan pada masa depan dan arus kas keluar yang disesuaikan dengan suku bunga dan harga pembelian awal. Net Pressent Value menggunakan harga pembelian awal dan nilai waktu uang (time value of money) untuk menghitung nilai suatu aset. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa NPV adalah Nilai Sekarang dari Aset yang dikurangi dengan harga pembelian awal. Net Present Value adalah rumus yang digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari investasi dengan jumlah diskon dari semua arus kas yang diterima dari proyek. Berikut ini adalah Rumus NPV :

Rumus NPV Net Present Value

NPV  = Net Present Value (Rupiah)
Ct      = Arus kas per tahun pada periode t
C0     = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 (Rupiah)
r        = Suku bunga atau Discount Rate (dalam %)

(atau)


Catatan : Jika sekiranya kurang paham dengan rumus NVP, readers bisa cek video penjelasan aku dibawah ini yaaa




Sekiranya segitu aja penjelasan aku tentang kelayakan bisnis dan semoga video tutorial ku yang NVP bisa membantu kalian ya readers, karena menurutku rumus NVP termasuk rumit untuk dipahami secara tulisan.

Baiklah kalo gitu kita ketemu di pembahasan lainnya lagi yaa. Byeeee, Have a nice day readers :) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pameran Otomotif GAIKINDO Berpotensi Baik Terhadap Bidang Industri Otomotif Indonesia

Batam, 13 Maret 2020 – Pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020, yang berlangsung pada 5-8 Maret 2020 lalu di Jakarta Convention Center. GIICOMVEC 2020 masih memiliki satu lagi catatan positif. Selain sukses menarik total 10.359 kehadiran sepanjang empat hari penyelenggaraannya, GIICOMVEC 2020 yang tahun ini diikuti oleh deretan kendaraan komersial terbaik dengan inovasi dan tekonologi terkini dari merek-merek seperti Daihatsu, DFSK, FAW, Hino, Isuzu, Kia, Mercedes-Benz, Mitsubishi Fuso, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota, UD Trucks, United Tractors, sementara ini berhasil mencatat angka transaksi sebanyak lebih dari 800 unit kendaraan komersial dengan nilai melebihi 450 milyar rupiah. Angka tersebut diperkirakan masih dapat bertambah mengingat masih ada beberapa merek yang akan mendata pencapaian mereka, serta data penjualan dari supporting industri yang tidak tercatat didalamnya. Namun dapat dipastikan bahwa pencapaian GIICOM