Suatu hari ada anak yang bernama Will Winner dan Liam Loser, mereka tumbuh dalam keluarga yang sangat berkecukupan. Ayah mereka merupakan pengusaha terkemuka di Omelas, sang ayah dikenal memiliki perusahaan yang hampir menguasai daerah tersebut. Kemanapun warga Omelas melangkah, sudah dipastikan akan melihat perusahaan ayah mereka yang bernama William Co.
Sejak Liam dan kembarannya Will dilahirkan, hidup mereka sudah ditakdirkan oleh sang ayah, yaitu melanjutkan pengelolaan perusahaan yang ayahnya dirikan. Tak hanya itu, sedari kecil saat Liam dan Will berumur 7 tahun, mereka sudah diberikan pelatihan yang berkaitan dengan bisnis dan diajak pergi bermain ke perusahaan. Namun, Will yang lahir duluan dari Liam itu dianggap sebagai anak tertua dan selalu diperhatikan terlebih dahulu ketimbang Liam. Saat waktu pelatihan pun ayahnya hanya mengapresiasi apa yang Will lakukan.
10 tahun berlalu, Liam Loser dan Will Winner pun beranjak dewasa dengan hari-hari mereka yang selalu diisi pelatihan-pelatihan bisnis. Liam Loser yang juga sudah 10 tahun mengetahui arti nama belakang mereka masing-masing ini menjadi iri akan apa yang selalu didapati Will tanpa berusaha sedikit pun, ia merasa Will mendapatkan semua perhatian dan apa yang diinginkan dengan mudah karna ia adalah seorang Winner.
Pelatihan tetap Liam jalani seperti biasa hingga hari jumat dengan penuh kekesalan terhadap keunggulan Will. Pada esok harinya dihari sabtu, Liam Loser yang sedang berjalan ditengah kota Omelas untuk mehilangkan perasaan sedih dan penatnya itu mendengar percakapan salah satu warga Omelas bahwa pada hari minggu akan ada acara meriah ditaman kota Omelas. Warga Omelas yang tak asing lagi dengan keberadaan Liam ini langsung memberitahu Liam detail acara tersebut. Liam yang memang senang dan mudah bercengkrama dengan siapa saja itu semakin lama semakin senang dengan kehangatan yang diberikan warga Omelas padanya dan beban yang ia tanggung seakan lepas. Ia pun berjanji pada warga sekitar untuk datang esok hari.
Pada malam minggu itu Liam Loser yang pergi dengan semangat pun melihat gerbang taman yang dipenuhi gemerlapnya lampu dengan berbagai warna yang terlihat jelas saat malam, dan tentu saja membuat acara terlihat meriah, ia pun bisa melihat beberapa bazar disisi kiri taman yang dikerumuni warga dan anak-anak. Ia juga mendengar tawa dari berbagai arah yang membuat ia semakin semangat dan senang. Setelah ia mengeksplor berbagai bazar yang disediakan diacara tersebut, ia pun duduk didekat daerah panggung yang sedang menampilkan sebuah atraksi unik, namun mata Liam seketika tertuju pada sebuah keluarga yang sedang asyik bercanda tawa. Liam merasa sedih saat melihat keakraban keluarga tersebut tetapi ia mengingatkan pada dirinya bahwa hari ini ia datang hanya untuk bersenang-senang dan bukannya kesedihan.
Setelah menonton beberapa penampilan, sampailah pada penampilan yang menampilkan seseorang lelaki yang hanya berdiri dan berceramah. Liam Loser pun merasa sedikit bosan dan dia berdiri untuk bersiap pulang, namun saat dia membalikkan badannya, ia mendengar orang tersebut mengatakan "Every people in this world born to be a WINNER, anyone of you here can be a WINNER? YES YOU CAN! You are A WINNER. Well that will be happen if you have an effort, confident, believe in yourself and always trying no matter what people are saying about you." (Setiap orang didunia ini adalah seorang PEMENANG, siapapun yang berada disini bisa menjadi seorang PEMENANG? IYA KALIAN BISA! Kalian adalah SEORANG PEMENANG. Ya tapi itu akan terjadi kalau kalian punya usaha, percaya diri, yakin pada diri sendiri dan selalu mencoba tanpa memikirkan apa yang dikatakan orang lain tentang kamu)
Liam pun yang mendengarkan perkataan itu membalikkan badannya dan ia pun duduk kembali setelah mendengar kata-kata tersebut dan menyimak hingga akhir. Malam pun berlalu dan begitu juga dengan hari Liam yang berlanjut dengan pelatihannya, setelah ceramah lelaki pada malam itu Liam terlihat semangat belajar dan tidak lagi iri akan apa yang Will dapatkan. Liam juga menanamkan pada dirinya sendiri bahwa dia bukan seorang Loser seperti namanya dan dia bisa menjadi The real Winner.
3 tahun berlalu dan mereka pun berumur 20 tahun sekarang, ayah mereka yang memang sudah menanti hari ini dengan senang hati menandatangani persetujuan pengalihan perusahaan kepada masing-masing anaknya. Namun tentu saja sang ayah tak gegabah, ia hanya memberikan anaknya masing-masing satu perusahaan dan sisanya tergantung pada kemajuan perusahaan kedua anaknya.
Tahun demi tahun pun berlalu, perusahaan yang bertahan dan semakin sukses adalah perusahaan yang dipegang oleh Liam Loser sementara perusahaan yang dipegang oleh Will Winner jatuh bangkrut, tak hanya itu Will pun sampai bermain curang dengan memperkerjakan orang lain untuk memegang perusahaan ayahnya sementara ia menghabiskan waktu dengan berfoya-foya. Akhirnya, sang ayah memberikan semua perusahaan yang ia miliki itu kepada Liam Loser. Pada akhirnya, pemenang sesungguhnya adalah Liam Loser.
•Nama tempat terinspirasi dari cerita ‘The One Who Walks Away from Omelas”
•Nama tempat terinspirasi dari cerita ‘The One Who Walks Away from Omelas”
Komentar
Posting Komentar